Anatomi Manusia: Bagian Organ Mata
Mata Manusia : Bagian dan Fungsinya beserta Gambar
Kita mensyukuri saat mata kita dapat bekerja dengan baik, sebab mata sebagai organ indra penglihatan yang penting bagi setiap individu dan wajib kita jaga kesehatan mata. Agar mata kita tetap sehat, maka kita harus konsumsi vitamin atau asupan yang
dibutuhkan untuk kesehatan mata sehingga kita bisa mengambil tindakan yang lebih tepat, saat
terjadi sesuatu pada mata kita.
Saat ditanya mengenai fungsi mata, pada umumnya orang menjawab fungsi mata untuk melihat. Tidak hanya sekedar melihat keindahan pemandangan atau gambar, melainkan kita dapat mengekspresikan rasa emosi, melihat penampilan juga kepribadian orang, mempelajari suatu hal yang kita tidak tahu.
Sekilas kita dapat mengetahui mata terdiri dari organ mata bagian luar dan organ mata bagian dalam. Organ
mata bagian luar mencakup alis mata, Alis mata, dan Kelopak mata (palpebra). Sedangkan organ mata bagian dalam mencakup kornea, konjungtiva, pupil, iris, lensa mata, retina (selaput jala) dan saraf optik. Tentu dibawah ini kita memahami anatomi bagian mata dan fungsinya secara utuh.
Organ Mata Manusia
Konjungtiva
Lapisan jaringan tipis yang menyelimuti sklera dan kornea. Sebagian besar di dalamnya banyak pembuluh darah dan serat saraf juga
kelenjar musin berfungsi untuk menjaga bola mata agar tetap basah khusunya
pada kornea. Konjungtiva memiliki selaput yang berguna untuk menahan benda asing seperti bulu
mata, debu dan lainnya agar tidak masuk ke bagian mata yang lebih dalam, akan diteruskan ke tepi kelopak mata. Oleh karena itu, Konjungtiva sering kali terkena
iritasi dan peradangan dapat dikatakan konjungtivitis.
Koroid
Lapisan tengah bola mata yang berbentuk membran
cokelat gelap dan terletak antara sklera dan
retina. Koroid berfungsi untuk memberikan nutrisi dan oksigen ke permukaan luar retina. Koroid memiki 4 struktur bagian yang terdiri dari Lapisan Haller, merupakan bagian terluar dari koroid, memiliki diameter pembuluh darah yang paling besar; Lapisan Sattler, merupakan Lapisan dengan pembuluh darah menengah; Koriokapilaris, merupakan Lapisan kapiler; dan Membran bruch, merupakan Bagian terdalam dari lapisan koroid
Kornea
Lapisan tipis berbentuk seperti kubah transparan dan membungkus iris, pupil dan bilik anterior yang terletak pada bagian mata paling luar. Kornea berfungsi sebagai penerima cahaya yang masuk ke mata, lalu memfokuskannya ke pupil.
Sklera
Lapisan terluar dari bola mata berwarna putih (dan buram) memiliki ketebalan rata-rata 1 mm namun di bagian irensi otot tebalnya
menjadi 3 mm yang berfungsi untuk melindungi bola mata dari kerusakan mekanis. Di dalamnya terdapat otot yang bertanggung jawab untuk menggerakkan bola mata yang
melekat pada sklera.
Pupil & Iris
Keduanya merupakan anatomi mata yang saling
berhubungan. Iris memiliki struktur datar, tipis, membran berbentuk cincin yang
mengelilingi sebuah bulatan kecil berwarna lebih gelap di tengahnya disebut pupil. Iris mengandung pigmen berguna untuk mengidentifikasi warna mata seseorang. Seorang dengan mata cokelat memiliki iris yang banyak pigmennya, sedangkan orang
dengan mata biru memiliki iris dengan pigmen yang sedikit. Iris mengatur jumlah cahaya yang
masuk ke bagian lensa, otot-otot kontraksi iris seperti diafragma (menambah atau
mengurangi ukuran pupil) sebagaimana saat kita berada di tempat gelap iris menekan pupil sehinga cahaya yang
masuk lebih banyak agar bisa berjalan di kegelapan sedangkan saat
berada di tempat terang maka iris akan menyempit dan
pupil membesar sehingga cahaya yang masuk lebih sedikit.
Lensa Mata
Struktur cembung (seperti piringan) transparan dan lentur yang terbuat dari protein
disebut crystalline. Lensa terletak di
belakang iris dan memfokuskan cahaya agar jatuh tepat pada bintik kuning retina sekiranya 25%-35%. Lensa di apit oleh aliran dua cairan
humor aqueus dan humor vitreus, di gantung oleh zonula sebagi
penghubung dengan korpus siliare. Karena Lensa mata bertekstur lentur dan elastis, maka lensa akan menipis saat
melihat objek yang jauh dan menebal saat melihat objek yang dekat. Semakin menua (lansia), lensa mata dapat kehilangan elastisitasnya serta kemampuan
menangkap objek secara fokus disebut presbiopia (cacat mata tua), yakni gangguan penglihatan yang banyak dialami orang lanjut usia.
Retina (Selaput Jala) dan Saraf Optik
Retina - merupakan lapisan bagian belakang organ mata berisi fotoreseptor berfungsi mendeteksi cahaya. Fotoreseptor dapat disebut juga cone merupakan sel berbentuk kerucut untuk
mendeteksi warna dan rod merupakan sel berbentuk batang untuk melihat dalam
cahaya yang kurang. Retina tersusun dari sel saraf optik dapat mengubah cahaya (pengahantar pesan visual dalam bentuk gelombang listrik) masuk dari retina menuju ke otak agar kita dapat menerjemahkan objek yang terlihat oleh kita.
Vitreous humor
Cairan yang berbentuk gel bening (transparan) yang mengisi 2 per 3 bagian dari volume mata. Vitreous Humor berfungsi sebagai menyokong lensa untuk menjaga bentuk bola mata dan menjaga fokus yang tajam pada gambar retina.Aqueous humor
Cairan bening (transparan) yang diproduksi oleh korpus siliare sebagai penyedia makanan (oksigen dan nutrisi) untuk kornea dan lensa yang tidak memiliki pembuluh darah dan mengangkut zat sisa dari hasil metabolisme kornea dan lensa serta memberi tekanan cairan yang membantu mempertahankan bentuk kantong bola mata.Korpus Siliare
Di dalamnya berisi Otot-otot siliaris berkontraksi atau rileks untuk mengubah bentuk lensa.Bintik Kuning (Fovea)
Bagian dari retina merupakan tempat terkumpulnya fotoreseptor berupa sel kerucut dan memiliki konsentrasi tinggi cone. Bagian ini berfungsi menajamkan fokus visual yang jatuhnya bayangan ke retina dan diteruskan ke otak sehingga kita dapat melihat objek.Apabila jatuhnya bayangan berada di depan bintik kuning, maka kita mengalami kelainan miopi (Rabun jauh) dan penderita harus dibantu dengan kacamata negatif.
Apabila jatuhnya bayangan berada di belakang bintik kuning, maka kita mengalami kelainan hipermetropi (Rabun dekat) dan penderita harus dibantu dengan kacamata positif.