Pengertian, Jenis dan Dampak serta fakta menarik : Gerhana Bulan
Pengertian dan Dampak serta Fakta-Fakta Menarik : Gerhana Bulan
Hai semuanya, tahukah kalian mengenai fakta-fakta menarik selain fenomena gerhana matahari ada juga fenomena gerhana bulan tidak pada saat bulan purnama di malam hari. Ketika terjadi gerhana bulan tiba, seakan-akan permukaan bulan sedikit demi sedikit tertutup sehingga bulan menjadi gelap dan tidak nampak oleh kita. Fenomena ini dapat berlangsung dalam rentang waktu kurang dari 6 jam, lebih lama jika dibandingkan dengan gerhana matahari.
Proses terjadinya fenomena alam Gerhana Bulan, dalam lintasan peredaran, bulan mengelilingi bumi mana kala bulan berada di
belakang bumi bisa disebut bulan purnama. Apabila letak bulan, bumi juga matahari berada pada posisi sejajar atau garis lurus, maka bulan masuk ke dalam
bayangan bumi karena bumi menghalangi sinar matahari yang menuju ke bulan. Hal ini dapat dinamakan Gerhana Bulan. Bagaimanakah awal mula proses terjadinya Gerhana Bulan? Apakah kalian sudah tahu? Mari kita simak seksama, sebagai berikut,
-) Diawali saat bulan bersinar terang, lalu tertutup sedikit demi sedikit oleh bayangan hitam yang berasal dari bumi sendiri karena bumi menghalangi sinar matahari yang menuju ke bulan.
-) Kemudian, bulan akan tertutup hingga bulan nampak sebagian.
-) Semakin lama bulan terlihat menghilang disebabkan oleh bayangan bumi yang menutupi bulan secara penuh sehingga kita tidak dapat melihat bulan.
-) Perlahan-lahan bulan mulai muncul dari bentuk bulan sabit, lama-kelamaan akan semakin kelihatan dan membentuk setengah, dan akan semakin utuh sehingga tampak kembali seperti bulatan bulan secara utuh.
Sebelum kita melanjutkan mengenai gerhana bulan, kita juga harus mengetahui fase-fase bulan. Dimana kita bisa melihat keanehan pada bentuk bulan, karena setiap bulannya bulan ini berevolusi mengelilingi bumi pada rentang waktu sekitar 30 hari (periode satu bulan), dengan demikian fase-fase bulan menampakkan perbedaan bentuk dan warna. Dibawah ini merupakan deskripsi fase-fase bulan, antara lain
-) Fase pertama, Bulan Baru (Ada, tetapi tidak tampak): bagian sisi bulan berhadapan dengan bumi, dan tidak menerima sinar dari matahari. Hal ini, bulan cenderung sulit terlihat dari muka bumi.
-) Fase kedua, Bulan Sabit Muda (Waxing crescent): Ketika fase ini, bulan tidak mendapatkan sinar dari matahari. Awalnya muncul sebagai bulan baru perlahan menjadi bulan sabit (kurang dari setengah bulan) dan secara bertahap akan lebih besar menjadi setengah lingkaran bulan. Hal ini akan berlangsung selama 7 hari dan kondisi ini disebut bulan kuartal pertama.
-) Fase ketiga, Third Quarter (Bulan kuartal tiga): Pada fase ini, bentuk setengah bagian bulan dapat terlihat dari muka bumi
-) Fase keempat, Waxing Gibbous: Fase bentuk bulan ini kecenderungan membentuk setengah ukuran bulan berubah menjadi lebih besar pada permukaan bulan yang datar. Setelah terhitung 7 hari kemudian, periode ini disebut bulan kuartal kedua.
-) Fase kelima, bulan purnama (Full moon): seluruh sisi bulan terlihat di muka bumi, karena bulan menghadap bumi dan mendapatkan sinar matahari secara keseluruhan. Kondisi ini dapat terjadi saat bulan berposisi berlawanan dari bumi.
-) Fase keenam, bulan muda mengecil (Wanning gibbous): Fase ini disebut bulan kuartal ketiga bulan purnama yang dapat terlihat dari muka bumi. Dimana bentuk bulan semakin lama makin mengecil.
-) Fase ketujuh, bulan kuartal satu (First quarter): Fase ini bulan hanya menampakkan bentuk setengah dan secara bertahap menghilang kemudian muncul kembali
bentuk dan ukuran bulan yang sama.
-) Fase kedelapan atau sabit tua atau bulan tua yang mengecil (Wanning crescent): Fase ini, kita bisa melihat secara jelas bulan sabit karena bulan mendapat sinar matahari sehingga bulan bersinar setengah akibat adanya pantulan dari sinar matahari. Kemudian bulan sabit perlahan menghilang saat berada dalam akhir kuartal.
Sering kali kita mendengar bahwa ada fakta-fakta menarik saat terjadi gerhana bulan tiba dan dapat dikatakan cukup langka, diantaranya ketika gerhana bulan purnama yang memancarkan cahaya warna bulan merah darah menyala sehingga tampak indah dan membuat bulu kuduk merinding ketakukan.
Perlu kalian ketahui dari proses terjadinya fenomena alam gerhana bulan memiliki dampak tertentu. Apakah kalian sudah tahu? Berikut ini adalah dampak gerhana bulan yang perlu kalian ketahui, antara lain seringnya ombak laut ternilai tinggi biasanya mencapai 1 sampai 2 meter dalam kawasan daerah perairan di Indonesia.
-) Diawali saat bulan bersinar terang, lalu tertutup sedikit demi sedikit oleh bayangan hitam yang berasal dari bumi sendiri karena bumi menghalangi sinar matahari yang menuju ke bulan.
-) Kemudian, bulan akan tertutup hingga bulan nampak sebagian.
-) Semakin lama bulan terlihat menghilang disebabkan oleh bayangan bumi yang menutupi bulan secara penuh sehingga kita tidak dapat melihat bulan.
-) Perlahan-lahan bulan mulai muncul dari bentuk bulan sabit, lama-kelamaan akan semakin kelihatan dan membentuk setengah, dan akan semakin utuh sehingga tampak kembali seperti bulatan bulan secara utuh.
Sebelum kita melanjutkan mengenai gerhana bulan, kita juga harus mengetahui fase-fase bulan. Dimana kita bisa melihat keanehan pada bentuk bulan, karena setiap bulannya bulan ini berevolusi mengelilingi bumi pada rentang waktu sekitar 30 hari (periode satu bulan), dengan demikian fase-fase bulan menampakkan perbedaan bentuk dan warna. Dibawah ini merupakan deskripsi fase-fase bulan, antara lain
-) Fase pertama, Bulan Baru (Ada, tetapi tidak tampak): bagian sisi bulan berhadapan dengan bumi, dan tidak menerima sinar dari matahari. Hal ini, bulan cenderung sulit terlihat dari muka bumi.
-) Fase kedua, Bulan Sabit Muda (Waxing crescent): Ketika fase ini, bulan tidak mendapatkan sinar dari matahari. Awalnya muncul sebagai bulan baru perlahan menjadi bulan sabit (kurang dari setengah bulan) dan secara bertahap akan lebih besar menjadi setengah lingkaran bulan. Hal ini akan berlangsung selama 7 hari dan kondisi ini disebut bulan kuartal pertama.
-) Fase ketiga, Third Quarter (Bulan kuartal tiga): Pada fase ini, bentuk setengah bagian bulan dapat terlihat dari muka bumi
-) Fase keempat, Waxing Gibbous: Fase bentuk bulan ini kecenderungan membentuk setengah ukuran bulan berubah menjadi lebih besar pada permukaan bulan yang datar. Setelah terhitung 7 hari kemudian, periode ini disebut bulan kuartal kedua.
-) Fase kelima, bulan purnama (Full moon): seluruh sisi bulan terlihat di muka bumi, karena bulan menghadap bumi dan mendapatkan sinar matahari secara keseluruhan. Kondisi ini dapat terjadi saat bulan berposisi berlawanan dari bumi.
-) Fase keenam, bulan muda mengecil (Wanning gibbous): Fase ini disebut bulan kuartal ketiga bulan purnama yang dapat terlihat dari muka bumi. Dimana bentuk bulan semakin lama makin mengecil.
-) Fase ketujuh, bulan kuartal satu (First quarter): Fase ini bulan hanya menampakkan bentuk setengah dan secara bertahap menghilang kemudian muncul kembali
bentuk dan ukuran bulan yang sama.
-) Fase kedelapan atau sabit tua atau bulan tua yang mengecil (Wanning crescent): Fase ini, kita bisa melihat secara jelas bulan sabit karena bulan mendapat sinar matahari sehingga bulan bersinar setengah akibat adanya pantulan dari sinar matahari. Kemudian bulan sabit perlahan menghilang saat berada dalam akhir kuartal.
Sering kali kita mendengar bahwa ada fakta-fakta menarik saat terjadi gerhana bulan tiba dan dapat dikatakan cukup langka, diantaranya ketika gerhana bulan purnama yang memancarkan cahaya warna bulan merah darah menyala sehingga tampak indah dan membuat bulu kuduk merinding ketakukan.
Perlu kalian ketahui dari proses terjadinya fenomena alam gerhana bulan memiliki dampak tertentu. Apakah kalian sudah tahu? Berikut ini adalah dampak gerhana bulan yang perlu kalian ketahui, antara lain seringnya ombak laut ternilai tinggi biasanya mencapai 1 sampai 2 meter dalam kawasan daerah perairan di Indonesia.