Laporan Praktikum Biologi: Pembuatan Tape Ketan
Laporan Praktikum Biologi: Pembuatan Tape Ketan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tapai atau tape merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses fermentasi atau proses peragian. Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Rhizopus oryzae, Saccharomyces cerevisiae, Mucor sp, Endomycopsis burtonii, dan lain lain. Tapai hasil fermentasi umumnya berasa manis, mengandung alcohol, memiliki aroma yang menyenangkan, dan memiliki tekstur lunak dan lengket. Di Indonesia dan Malaysia tapai merupakan makanan selingan yang cukup popular pada masyarakat. Ketika tape berasa asam ini berawal dari akibat proses yang kurang teliti, seperti penambahan ragi yang berlebihan dan penutupan yang kurang rapat pada saat fermentasi.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana kita mengetahui pembuatan tape ketan secara alami?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana pembuatan tape ketan.
- Memanfaatkan dan mengembangkan bioteknology konvensional.
- Sebagai sarana belajar serta penerapan ilmu pengetahuan di sekolah semengah atas maupun umum
1.4 Manfaat
- Memberikan informasi bagaimana cara membuat tape ketan.
- Memanfaatkan dan mengembangkan bioteknology konvensional.
- Sebagai sarana belajar serta penerapan ilmu pengetahuan di sekolah semengah atas maupun umum
BAB II
KERANGKA RENCANA
2.1 Landasan Teori
Tak asing mendengar kata ‘’beras’’ yang mengacu pada bagian bulir padi yang berbeda-beda macamnya. Misalnya beras biasa, beras merah, beras hitam, dan beras ketan. Tape ketan merupakan makanan tradisional yang di fermentasikan. Apa yang dimaksud fermentasi itu? Fermentasi merupakan sebuah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan tanpa oksigen yang disebut anaerobic. Pada umumnya, fermentasi merupakan salah satu bentuk respirasi tanpa oksigen (anaerobic). Tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobic dengan tanpa akseptor electron eksternal. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir,anggur, dan minuman mengandung alkohol lainnya.
Bioteknologi merupakan salah satu cabang biologi mengenai tentang pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, sebuah proses biologis bertujuan untuk meningkatkan potensi organsme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia. Dapat diartikan bahwa bioteknologi merupakan penggunaan mikrobiologi, biokimia, dan rekayasa genetika secara terpadu untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.
b. Panci
c. Pisau
d. Sendok
e. Tampah
f. Baskom
Bioteknologi merupakan salah satu cabang biologi mengenai tentang pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, sebuah proses biologis bertujuan untuk meningkatkan potensi organsme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia. Dapat diartikan bahwa bioteknologi merupakan penggunaan mikrobiologi, biokimia, dan rekayasa genetika secara terpadu untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.
2.2 Aspek Teknis
A. ALAT DAN BAHAN
1. Alat yang digunakan adalah :
a. Kompor
b. Panci
c. Pisau
d. Sendok
e. Tampah
f. Baskom
2. Bahan yang digunakan adalah:
a. Daun pisang
b. Air
c. Ragi
d. Beras ketan
e. Pewarna makanan
b. Air
c. Ragi
d. Beras ketan
e. Pewarna makanan
B. Langkah langkah pembuatan
1. Cuci beras ketan sampai bersih lalu beri pewarna makanan sesuai selera.
2. Masak beras ketan selama 15 menit.
3. Matikan api dan letakkan di tampah.
4. Ambil air bekas kukusan lalu siram pada beras ketannya.
5. Aduk aduk hingga rata dan air meresap ke dalam ketan.
6. Lalu kukus kembali beras ketannya selama 30 menit.
7. Hancurkan dan lembutkan ragi dengan punggung sendok hingga halus.
8. Ketika ketan sudah selesai di kukus tempatkan pada tampah
9. Aduk perlahan agar uap panasnya hilang
10. Lalu taburkan ragi yang sudah halus.
11. Aduklah perlahan hingga ragi rata.
12. Masukkan ketan yang sudah tercampur ragi ke dalam panci.
13. Lapisi daun pisang di atas ketan.
14. Tutuplah ketan yang di lapisi daun pisang dengan tutup panci serapat mungkin.
15. Setelah 3 hari, tape pun siap dinikmati.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada tape ketan terjadi kurun waktu 2 sampai 3 hari. Selama proses fermentasi ini tidak memerlukan oksigen, yang menyebabkan proses fermentasi pada ketan yang tertutup lebih cepat dibandingkan dengan ketan yang terbuka.
tag: pembuatan tape, contoh laporan praktikum Biologi