Faktor pendorong dan peluang tumbuhnya jasa pada bidang informasi dan perpustakaan
Analisis faktor pendorong dan peluang tumbuhnya jasa pada bidang informasi dan perpustakaan
Ditulis oleh Wahyu Febrianto
Kebijakan Pemerintah
regulasi yang berbentuk peraturan perundang-undangan mengenai perpustakaan secara kronologis dapat berubah atau dinamis. Sebagaimana yang tertuang dalam UU RI. No. 43 Tahun 2007 mengenai perpustakaan, berbunyi bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola karya tulis, karya cetak dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Oleh karena itu, adapun langkah lain yang dilakukan pemerintah yakni memberikan perlindungan berbagai produk intelektual dari upaya pelanggaran hak atas karya tulis ilmiah atau penelitian, musik, barang yang dihasilkan oleh individu, kelompok maupun badan korporasi dalam upaya menjaga pelanggaran hak atas keaslian karya cipta yang menyangkut hak cipta, merek, paten dalam UU RI. No. 28 tahun 2014. Pada intinya adalah perpustakaan sebagai pusat belajar pada perguruan tinggi merupakan amanah dalam pasal 42 PP. No. 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki antara lain buku dan sumber belajar lainnya. Dengan berpijak pada peraturan perundang-undangan ini, bahwa setiap pendidikan khususnya perguruan tinggi baik negeri maupun swasta wajib menyediakan pusat belajar seperti perpustakaan sebagai pendukung proses belajar mengajar.
Perubahan Sosial
Setiap orang memiliki kebutuhan untuk kelangsungan hidupnya salah satunya informasi sebagai bahan dari tuntutan kehidupannya, penunjang kegiatannya, dan pemenuhan kebutuhannya. Sulistyo-Basuki (2004) menjelaskan bahwa kebutuhan informasi ditentukan oleh penggunaan informasi yang akan digunakan,
kisaran informasi yang tersedia. Dengan kondisi ini, orang akan mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara mudah yaitu sumber daya informasi yang dimiliki oleh perpustakaan yang dapat membantu pengguna menemukan informasi tersebut dapat berupa karya cetak misalnya buku, bahkan karya digital, misalnya e-journal, e-books, e-articles, dan lain-lain. Pada umumnya tujuan perpustakaan perguruan tinggi untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pengguna perpustakaan akan informasi mutakhir dan seimbang yang berguna untuk kegiatan proses belajar mengajar di akademiknya.
Tren Bisnis
Perlu diketahui bahwa perpustakaan sebagai pusat informasi bukan pusat bisnis seperti perusahaan yang berorientasi mendapatkan keuntungan. Upaya ini menekankan pada service oriented terhadap pengguna perpustakaan dengan menggunakan metode personal selling yang dilakukan oleh pustakawan dengan tujuan mempromosikan produk berupa informasi ke pengguna perpustakaan dengan menggunakan keahlian, keterampilan dan teknik untuk membangun hubungan antara pustakawan dengan pengguna agar dapat memanfaatkan informasi dari perpustakaan itu sendiri dengan memanfaatkan informasi tersebut pengguna akan mendapatkan nilai dari suatu informasi. Hal ini sependapat dengan Chitty,a form of person to person communication in which a salesperson works with prospective buyers and attemps to influennce their purchase needs in the directions of his or her company’s produts or services.Jika pustakawan menunjukan kesan yang baik dalam memberi pelayanan kepada pengguna, maka pustakawan telah melakukan promosi. Oleh karena itu, sikap pustakawan secara langsung sangat mempengaruhi citra perpustakaan sehingga pengguna yang merasa puas dengan pelayanannya, biasanya akan menceritakan kepada orang lain tentang perpustakaan tersebut sebagai bentuk loyalitas pengguna.
Kemajuan Teknologi Informasi
Perpustakaan sebagai sumber informasi yang masih menyediakan koleksi cetak. Seiiring dengan perkembangan kemajuan teknologi informasi yang pesat ini, maka perpustakaan mengalami perubahan dalam perkembangnya bahwa perpustakaan tidak hanya menyediakan koleksi cetak, melainkan menyediakan koleksi elektroniknya seperti e-journal, e-books, e-articles, dan lain-lain. Oleh karena itu, perpustakaan harus selalu update atau mutakhir dan seimbang dalam menyediakan informasi-informasinya. Upaya layanan yang dilakukan perpustakaan adalah layanan internet menjadi salah satu solusi layanan yang banyak digunakan oleh perpustakaan untuk menyediakan dan mengakses informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Adapun keunggulan penelusuran secara online adalah lebih cepat dan lebih mudah mendapatkan informasi daripada secara manual.
Globalisasi
Persaingan yang semakin tajam memaksa setiap aktor yang terlibat di dalam layanan jasa informasi seperti google, yahoo. Agar tidak terdiskualifikasi dari persaingan informasi global, maka perpustakaan mengoptimalkan perannya dalam pengorganisasian informasi yang berorientasi pada kepuasan pengguna. Hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk perpustakaan ideal yang dikenal dengan perpustakaan digital yang mampu menghadapi tantangan serta kompetitif dalam menyediakan layanan informasi.
Daftar Pustaka
Chitty, Williams, Nigel Barker and Terence A. Shimp. 2005. Integrated Marketing Communication. Victoria, Australia: Thomson.
Sulistyo-Basuki. 2004. Pengantar Dokumentasi. Bandung: Rekayasa Sains.